Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Membaca Intensif Ragam Wacana Tulis Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Nht (Numbered Heads Together) Pada Kelas Xi Ipa Man Cihideung Kabupaten Pandeglang
Kata Kunci:
Aktivitas, Hasil Belajar, Cooverative Learning, Numbered Heads TogetherAbstrak
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Membaca Intensif Ragam Wacana Tulis melalui Pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) pada kelas XI IPA MAN Cihideung Kabupaten Pandeglang. Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA MAN Cihideung Kabupaten Pandeglang dalam membaca intensif ragam wacana tulis melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together). Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Adapun desain penelitian ini terdiri atas 2 (dua) siklus yang masing-masing siklusnya memiliki 4 (empat) komponen; rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dengan memanfaatkan instrumen penelitian, antara lain: lembar pengamatan (observasi), kamera digital, dokumentasi, dan soal tes, untuk memperoleh data hasil penelitian.Berdasarkan data hasil penelitian yang dilakukan dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut.
Pertama, aktivitas belajar siswa dalam membaca intensif ragam wacana tulis pelajaran Bahasa Indonesia dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hal ini terbukti dari skor perolehan dan persentase pengamatan aktivitas belajar siswa pada setiap siklusnya; pada siklus I skor diperoleh 42 dari skor ideal 52 atau 80,77%, dan pada siklus II skor diperoleh 50 dari skor ideal 52 atau 96,15%, terjadi kenaikan sebesar 15,38%. Kedua. Hasil belajar siswa setelah dilakukan metode pembelajaran dalam dua siklus melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT, nilai rata-rata kelasnya mencapai 73,75 pada akhir siklus I, dan meningkat menjadi 80,25 pada akhir siklus II. Ketiga, Penguasaan materi di atas KKM (75%) yang ditetapkan oleh Madrasah terjadi peningkatan, pada akhir siklus I, tingkat penguasaannya mencapai 80,00% atau sejumlah 16 orang siswa dari 20 orang siswa, dan setelah dilakukan perbaikan di akhir siklus II mencapai 90,00% atau 18 orang siswa dari 20 orang siswa.Keempat, Guru hendaknya dapat lebih memotivasi siswa untuk mengembangkan model pembelajaran kooperatif dalam kehidupan bermasyarakat siswa.
Model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) perlu terus dikembangkan dan diterapkan pada pokok bahasan yang lain dan perlu adanya penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan dari penelitian ini.
Referensi
Arikunto, Suharsimi., dkk. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajara. Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
Ibrahim, Muslimin, dkk.Pembelajaran Kooperatif. Surabaya:Unesa University Press. 2000.
Isjoni. Cooverative Learning , efektivitas pembelajaran kelompok. Bandung: Alfabeta, 2010.
Lie, Anita. Cooperative Learning, mempraktikkan cooperative learning di ruang-ruang kelas. Jakarta: Grasindo, 2010.
-------- . Cooverative Learning. Jakarta: Gramedia, 2010. Moeliono, Anton M. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka, 1996.
Muslimin, Ibrahim, dkk. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa University Press, 2000.
Nur , Mohamad. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah UNESA. 2005.
Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta, 2010.
Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2004.
Slavin, Robert E. Cooverative Learning teori, riset dan praktik. Bandung: Nusa Media, 2010.
Supardi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2010., h. 102
Tarigan, H.G. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa,1985.
--------- . Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa, 1987.
--------- . Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa Bandung: Angkasa, 1990.

Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2017 Jurnal Pendidikan Mutiara

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.